Jumat, 23 November 2012

PENGERTIAN MILIARIASIS


A.      PENGERTIAN
Miliariasis atau biang keringat adalah kelainan kulit yang timbul akibat keringat berlebihan disertai sumbatan saluran kelenjar keringat, yaitu di dahi, leher, bagian-bagian badan yang tertutup pakaian (dada dan punggung), serta tempat yang mengalami tekanan atau gesekan pakaian dan dapat juga dikepala. Keadaan ini biasanya di dahului oleh produksi keringat yang berlebihan, dapat diikuti rasa gatal seperti ditusuk, kulit menjadi kemerahan dan disertai banyak gelembung kecil berair. (Arjatmo Tjoktronegoro dan Hendra Utama, 2000).

B.         ETIOLOGI
Penyebab terjadinya milliariasis ini adalah udara yang panas dan lembab serta adanya infeksi bakteri.
·      Udara panas dan lembab dengan ventilasi udara yang kurang
·      Pakaian yang terlalu ketat, bahan tidak menyerap keringat
·      Aktivitas yang berlebihan
·      Setelah menderita demam atau panas
·      Penyumbatan dapat ditimbulkan oleh bakteri yang menimbulkan radang dan edema akibat perspirasi yang tidak dapat keluar dan di absorbsi oleh stratum korneum.



2
 
 




C.    TANDA DAN GEJALA
1.      Bintik-bintik merah atau ruam pada leher dan ketiak bayi. Keadaan ini disebabkan peradangan kulit pada bagian tersebut. Penyebabnya adalah proses pengeringan yang tidak sempurna saat dilap dengan handuk setelah bayi dimandikan. Apalagi jika si bayi gemuk sehingga leher dan ketiaknya berlipat-lipat.
2.      Biang keringat juga dapat timbul di daerah dahi dan bagian tubuh yang tertutup pakaian (dada dan punggung). Gejala utama ialah gatal-gatal seperti ditusuk-tusuk, dapat disertai dengan warna kulit yang kemerahan dan gelembung berair berukuran kecil (1-2 mm). kondisi ini bisa kambuh berulag-ulang terutama jika udara panas dan berkeringat.

D.    PENCEGAHAN
1.      Segera keringkan tubuh bayi dengan kain yang lembut jika terlihat tubuhnya basah oleh keringat.
2.       Pada cuaca panas, taburkan bedak atau cairan khusus untuk mendinginkan kulit, sekaligus menyerap keringat.
3.      Mengganti segera baju bayi yang basah oleh keringat atau kotoran.
4.      Mengkondisikan ruangan ventilasi udara yang cukup, terutama dikota-kota besar yang panas dan pengap.
5.      Mengupayakan agar kamar bayi diberi jendela sehingga pertukaran udara dari luar ke dalam lancar.
6.      Memandikan bayi secara teratur.
7.      Menghindarkan pakaian yang tidak menyerap keringat.




3
 
 

E.     PENATALAKSANAAN
Asuhan yang diberikan pada neonatus, bayi, dan balita dengan milliaria bergantung pada beratnya penyait dan keluhan yang dialami. Asuhan yang umum diberikan adalah sebagai berikut:
ü  Perawatan kulit yang benar dan selalu menjaga kebersihan tubuh bayi.
ü  Prinsip asuhan adalah mengurangi penyumbatan keringat dan menghilangkan sumbatan yang sudah timbul.
ü  Upayakan untuk menciptakan lingkungan dengan kelembaban yang cukup serta suhu yang sejuk dan kering, misalnya pasien tinggal diruangan ber-AC atau didaerah yang sejuk dan kering.
ü    Gunakan pakaian yang menyerap keringat dan tidak terlalu sempit.
ü  Segera ganti pakaian yang basah dan kotor.
ü  Biang keringat yang tidak kemerahan dan kering diberi bedak salycil atau bedak kocok setelah mandi.
ü  Bila membasah, jangan berikan bedak, karena gumpalan yang terbentuk memperparah sumbatan kelenjar
ü  Bila sangat gatal, pedih, luka dan timbul bisul dapat diberikan antibiotic.
ü  Menjaga kebersihan kuku dan tangan. kuku pendek dan bersih, sehingga tidak menggores kulit saat menggaruk.



Selasa, 18 September 2012

NIFAS


Pengertian Masa Nifas

» Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6    minggu
   (Kapita Selektas Kedokteran Jilid I : 336)
» Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat        kandungan kembali seperti pra hamil (Sinopsis Obstetri Jilid I : 115)» Puerperium adalah masa setelah melahirkan bayi   (perawatan kebidanan Jilid 3 : 105)
» Nifas (puerperium) periode waktu atau masa dimana organ reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil, masa ini membutuhkan waktu sekitar 6 minggu.(Perawatan Maternitas Edisi 2 : 225)
» Masa Nifas (puerperium) yaitu dimulainya setelah placenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu(YBS-PS : 122)
» Puerperium adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lainnya 4 minggu (Bagian dagin FK UNPAD, 1993, hal : 315)» Kala Puerperium berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan dalam keadaan yang normal.(Manuaba, 1998 : 190)
» Nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat-alat kandungan yang lamanya 6 minggu. (Sulaiman, 1983)» Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas ini sekitar 6-8 minggu (Mochtar, Rustam, 1998)Periode Nifas
1. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
Dalam agama Islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari
2. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu
3. Remote Puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil / waktu persalinan ada komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.

Fisiologi Nifas

Yang dimaksud fisiologi nifas adalah hal-hal yang terjadi dan bersifat karakteristik dalam masa nifas artinya memberi ciri masa nifas ini adalah perubahan-perubahan yang dianggap normal dan harus terjadi untuk memenuhi sebagian dari fungsi mas nifas, yaitu mengembalikan keadaan seperti sebelum masa hamil. Perubahan-perubahan yang normal dan harus terjadi adalah :
1. Adanya Infolusi
2. Adanya Lochea
3. Adanya Lactasi
1). Involusi
Involusi adalah perubahan yang merupakan proses kembalinya alat kandungan atau uterus dan jalan kelahiran setelah bayi dilahirkan mencapai keadaan seperti sebelum hamil.
Involusi Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus
Bayi lahir setinggu pusat 1000 gram
Uri lahir 2 jari dibawah pusat 750 gram
1 minggu pertengahan pusat simpisis 500 gram
2 minggu fundus teraba diatas simpisis 350 gram
6 minggu bertambah kecil 50 gram
8 minggu sebesar normal 30 gram
  • a. Servic
Servic agak terbuka seperti corong pada pasca persalinan dan konstipasi lunak. Segera setelah melahirkan, tangan pemeriksa masih dapat dimasukkan kedalam cavum uteri. Setelah 1 minggu hanya dapat dimasukkan 1 jari.
  • b. Perubahan pada Endometrium
Pada hari pertama Endometrium yang kira-kira setebal 2-5 mm itu mempunyai permukaan yang kasar akibat pelepasan desidua dan selaput janin. Setelah 3 hari permukaan endometrium mulai teraba akibat lepasnya sel-sel dari bagian yang mengalami degenerasi. Sebagian besar endometrium terlepas.
Regenerasi endometrium terjadi dari sisa-sisa desidua basalis yang memakan waktu 2-3 minggu.
  • c. Ligamen-ligamen
Ligamen, diafragma pelvis, serta fasia yang menegang sewaktu kehamilan dan partus berangsur-angsur kembali seperti semula. Legamentum Rofundum dapat mengendor sehingga pada hari ke-2 pasca persalinan harus dilakukan latihan senam.
Otot-otot dinding perut akan berinvolusi pada 6-7 minggu pasca persalinan. Dinding vagina yang tegang akan kembali seperti sebelumnya. Kira-kira setelah 3 minggu.
  • d. Luka jalan lahir
Luka jalan lahir seperti episiotomi yang telah di jahit, luka pada vagina dan servic yang tidak luas akan sembuh primer.
2). Lochea
Lochea adalah suatu istilah berasal dari bahasa Yunani lochea yang artinya kelahiran anak. Yang dimaksud dengan lochea adalah cairan yang dikeluarkan dari uterus melalui vagina dalam masa nifas.
Lochea dibagi dalam beberapa jenis
a. Lochea Rubra
- Berlangsung 2 hari pasca persalinan
- Berisi darah segar (warna merah dan hitam), sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vernix casiosa, meconium
b. Lochea Sanguiolenta
- Hari ke 5-7 pasca persalinan
- Darah + lendir (berwarna merah kuning)
c. Lochea Serosa
- Hari ke 7-14 pasca persalinan
- Cairan agak kuning
d. Lochea Alba
- Setelah 2 minggu pasca persalinan
- Cairan darah putih
3). Laktasi
Laktasi dapat diartikan dengan pembentukan dan pengeluaran air susu ibu. Air susu ibu ini merupakan makanan pokok bagi bayi. Makanan yang terbaik bagi bayi, makanan yang bersifat alamiah, bagi tiap ibu yang melahirkan bayi akan tersedia makanan bagi bayinya dari ia sendiri. Bagi ibu yang menyusui akan terlalu dekat dengan anaknya, dan bagi si anak akan lebih merasa puas dalam pelukan ibunya, merasa tentram, aman, hangat, akan kasih syang, ibunya. Untuk menghadapi masa laktasi (menyusui) sejak dini kehamilan setelah terjadi perubahan-perubahan pada kelenjar mammae yaitu :
- Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelanjar alvedi dan jaringan lemak bertambah
- Keluar cairan susu jolong dan ductus lactiferous disebut colostrum berwarna kuning / putih susu.
- Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam, dimana vena-vena berdilatasi sehingga tampak jelas.

Rabu, 01 Agustus 2012

word count

WORD COUNT


           Word Count adalah fasilitas yang dimiliki oleh Ms Word untuk mengetahui jumlah kata, paragraph, baris, character, halaman dengan mudah dan otomatis. Dengan fitur word counter tersebut semua data tentang jumlah kata dan sebagainya akan anda dapatkan secara cepat. Andapun dapat menghitung kata atau huruf sesuai dengan kata atau kalimat tertentu saja dimana kalimat tersebut harus diblok atau diseleksi terlebih dahulu. Jika tidak ada yang diblok, berarti seluruh kalimat akan dihitung. Untuk memunculkan fasilitas Word count di Ms Word 2007 ada beberapa langkah-langkah berikut :
  1. Buka ribbon Review kemudian pada group menu proofing klik Word Count

  1. Maka jendela Word Count akan muncul dengan rincian jumlah yang diperlukan


          Mengetahui Jumlah Halaman, Kata, Karakter, Karakter dengan Spasi, Paragraf dan Baris pada Ms. Word 2007 dengan menggunakan fasilitas di Word Count 2007 langkah-langkahnya sebagai berikut :
  1. Blok sejumlah kata yang ingin diketahui jumlahnya
  1. Pilih menu Review pada Ms. Word 2007
  1. Klik icon Word Count.

     
  2. This is it..


          Biasanya untuk mengetahui jumlah kata saja yang memang rata-rata digunakan oleh user. Karena jumlah kata akan secara otomatis terlihat di status bar. Status bar sendiri adalah bar yang berada di bagian bawah dari jendela ms word yang biasanya terdapat zoom slider, document view, maupun jumlah halaman.
Cara untuk menampilkan word count di status bar, ada beberapa langkah-langkah yang harus diperhatikan untuk mempermudah pengguna yaitu :
  1. Klik kanan pada status bar
  2. Pilih atau aktifkan pilihan WordCount
  3. Maka jumlah kata secara otomatis telah terlihat di status bar seperti gambar dibawah ini.


Mengetahui Jumlah Karakter yang diKetik
Di Microsoft Word versi terdahulu (sebelum 2007), untuk mengetahui jumlah karakter, hanya cukup mengklik “Tools Word Count”. Di versi 2007, ada dua cara untuk mengetahuinya.
  1. Melalui Word Properties. Klik tombol Office Prepare Properties. Selanjutnya, klik Document Properties Advanced Properties.
  2. Melalui tab Insert. Klik Quick Parts Fields. Kemudian, cari option NumChar dan klik OK. Jumlah karakter akan langsung tertera dalam lembar kerja. 

             Bagi pengguna office 2003 yang baru saja upgrade atau pindah ke office 2007 atau 2010 tentu akan belajar lagi tentang perintah-perintah menu yang ada di office 2007, mengingat tampilan menu di office 2003 sangat berbeda jauh dengan tampilan menu di office 2007. Pada Office 2007 dan 2010 tampilan menu-menu berada dalam sebuah tab ribbon, sedangkan pada office 2003 sub menu akan diexpand dari menu.

             Untuk mengatasi hal tersebut, anda dapat menambahkan sebuah add in yang dapat membantu pengguna office 2007 dan 2010 agar dapat tetap bekerja dengan menu-menu yang ada di ms office 2003. Add in ini dapat menjadi pilihan. Add in tersebut adalah UbitMenu yang merupakan add in gratis dan mempunyai ukuran yang cukup kecil yaitu 359 kb. Pada waktu menginstall UbitMenu, anda harus menutup semua Aplikasi Office yang terbuka. Dengan UbitMenu, anda bisa menggunakan menu-menu Ms Office 2003 pada Ms Office 2007 dengan tetap bisa menggunakan menu-menu pada MS Office 2007 dan 2010.
    Berikut ini adalah screenshot tampilan Ms Office 2007 dengan UbitMenu :


                 Didalam Microsoft Office Word 2003 memang sudah ada fasilitas penghitung kata yang dapat
menghitung banyaknya suku kata yang kita ketikkan didalamnya bahkan footnote dan endnote pun dapat dihitung. Setiap kali ingin menghitung harus membuka menu Tools lalu memilih
Word Count setelah itu mengklik Close untuk menutup jendela tersebut. Ada satu cara yang sangat efektif serta menyenangkan yaitu dengan menggunakan Toolbar Word Count (Toolbar Penghitung Kata) sehingga kita tidak harus bolak balik mengklik menu Tools.




DAFTAR PUSTAKA


Komputer, Wahana. 2007. Buku Panduan Microsoft Office 2007. Yogyakarta: Penerbit ANDI
Sadiman. 2006. Buku Teknologi Informasi dan Komunikasi 2006. Jakarta: Penerbit Erlangga
Azies, Noor. 2010. Buku Panduan Keterampilan Wajib Komputer. Kudus: UMK




Rabu, 04 Juli 2012

Alat Untun Mendapatkan Keturunan tanpa Menggunakan Sperma dan Ovum

ALAT UNTUK MENDAPATKAN KETURUNAN
TANPA MENGGUNAKAN SPERMA DAN OVUM,
DAN BISA MENENTUKAN JENIS KELAMIN


    Saya mempunyai keinginan untuk menciptakan alat untuk mendapatkan keturunan tanpa menggunakan sperma dan ovum, saya sangat berharap bahwa saya sangatlah menginginkan alat ini bisa terwujud. Karena apa,karena jika saya bisa menciptakan alat ini, kemungkinan besar pada ibu-ibu yang tidak bisa mempunyai keturunan akan mudah untuk mendapatkan keturunan yang diharapkan oleh seorang wanita yang sudah berumah tangga.

    Seperti halnya pada ibu yang mandul, kemungkinan ibu bisa menggunakan alat untuk mendapatkan keturunan ini tanpa menggunakan sperma dan ovum. Dan jika saya bisa memciptakan alat ini, saya juga akan memjadikan dua fungsi, yang pertama bisa untuk meminta sesuai keinginan ibu untuk memdapatkan keturunan yang diinginkan, yang kedua ibu bisa menentukan keinginan ibu, ingin mempunyai anak laki-laki atau perempuan.

    Jika saya bisa menciptakan alat ini, saya pasti bisa membantu ibu-ibu yang tidak bisa mempunyai keturunan atau sulit untuk mendapatkan keturunan. Tetapi bukan berarti saya ingin melawan takdir Tuhan  pada ibu yang belum mempunyai keturunan, jika saya menciptakan alat ini. Hanya saja membantu pada orang yang sudah berkeluarga tetepi belum dikaruniai anak atau keturunan. Karena alat ini bisa membantu pada ibu, mudah-mudahan saja saya bisa untuk menciptakannya. Selain itu jika alat ini bisa terwujud ibu-ibu mungkin akan lebih bahagia karena bisa mempunyai anak yang diinginkan pada ibu sesuai jenis kelaminnya.

    Untuk mempermudah ibu dan para keluarga yang susah untuk mendapat keturunan alat ini juga bisa digunakan kapan saja. Keinginan saya itu sangatlah besar, karena setahu saya belun ada alat ini yang bisa membantu ibu yang susah hamil.

    Cita-cita saya dalam dunia kesehatan hanyalah ini, karena saya ingin membantu para keluarga yang susah mendapatkan keturunan atau anak. Mudah-mudahan saya bisa menciptakannya,,,,,,AMIIINNNNNN

   

Senin, 04 Juni 2012

Konsep Ibu Menyusui

KONSEP IBU MENYUSUI

Konsep Ibu
Pengertian Ibu
  • Ibu adalah sebutan untuk orang perempuan yang telah melahirkan kita, wanita yang telah bersuami, panggilan yang lazim pada wanita (Poerwodarminto, 2003).
  • Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, panggilan yang lazim pada wanita baik yang sudah bersuami maupun belum (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001).

Peran Ibu
  • Peran ibu menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.

Peranan ini didasari oleh harapan dan pola perilaku dalam keluarga, kelompok, dan masyarakat. Adanya peran ibu sebagai berikut:
  1. Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya
  2. Mengurus rumah tangga
  3. Sebagai pengaruh dan pendidik anak-anaknya
  4. Sebagai pelindung anak-anaknya
  5. Pencari nafkah tambahan dalam keluarga (Zulfajri EM, 2001).

Konsep Menyusui

Pengetian Menyusui
  • Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu (http://id.wikipedia.org).
  • Menyusui adalah memberikan air susu untuk diminum kepada bayi, dan sebagainya dari buah dada (Kamus Besar Bahasa Indonesia.2001).

Langkah-Langkah Menyusui Yang Benar
  • Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
  • Bayi diletakkan menghadap perut ibu /payudara, Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk leboih baik menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu. Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu, dan yang satu di depan. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi). Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
  • Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawah. Jangan menekan putting susu atau areolanya saja.
  • Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting refleks) dengan cara: Menyentuh pipi dengan putting susu atau, Menyentuh sisi mulut bayi.
  • Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi. Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga putting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah areola. Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi (Suradi,2003).

Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui
  1. Sarana pelayanan kesehatan mempunyai kebijakan tentang penerapan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui dan melarang promosi PASI.
  2. Sarana pelayanan kesehatan melakukan pelatihan untuk staf sendiri atau lainnya.
  3. Menyiapkan ibu hamil untuk mengetahui manfaat ASI dan langkah keberhasilan menyusui.
  4. Melakukan kontak dan menyusui dini bayi baru lahir (30-60 menit setelah lahir).
  5. Membantu ibu melakukan teknik menyusui yang benar (posisi peletakan tubuh bayi dan pelekatan mulut bayi pada payudara).
  6. Hanya memberikan ASI saja tanpa minuman tambahan lain sejak lahir.
  7. Melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi.
  8. Melaksanakan pemberian ASI sesering dan semau bayi.
  9. Tidak memberikan dot atau kempeng.
  10. Menindak lanjuti ibu-bayi setelah pulang dari sarana pelayanan kesehatan (IDAI, 2008)

Perilaku Seputar Menyusui
  • Pemberian ASI tak lepas dari tatanan budaya. Didalam buku Kehamilan, Kelahiran, Perawatan Ibu dan Bayi, Dalam Konteks Budaya (Meutia F, Sarwono, editor.1997) dituturkan berbagai gambaran perilaku menyusui pada masyarakat yang diteliti. Penuturan para antropolog yang melakukan penelitian dan menuliskan hasilnya dalam buku ini mengungkapkan adanya perhatian dan perlakuan khususnya terhadap ibu dalam masa kehamilannya,saat persalinan dan pasca persalinan.

  • Perilaku dibentuk oleh kebiasaan, yang bisa diwarnai oleh adat (budaya), tatanan norma yang berlaku di masyarakat (sosial), dan kepercayaan (agama). Perilaku umumnya tidak secara tiba-tiba. Perilaku adalah hasil dari proses yang berlangsung selama masa perkembangan. Setiap orang selalu terpapar dan tersentuh oleh kebiasaan di lingkungannya serta mendapat pengaruh dari masyarakat, baik secara langsung maupun tak langsung. Pemahaman terhadap latar belakang sosial, budaya, agama, dan pendidikan seseorang akan lebih memudahkan upaya mengenal perilaku dan alasan yang mendasarinya.

  • Membantu ibu agar bisa menyusui bayinya dengan benar memerlukan pemahaman tentang perilaku ibu, keluarga, dan lingkungan sosial budayanya dalam hal menyusui. Pemahaman ini perlu agar bisa lebih mengetahui alasan ibu untuk menyusui atau tidak menyusui

  • Lingkungan menjadi faktor penentu kesiapan dan kesediaan ibu untuk menyusui bayinya. Tatanan budaya cukup berpengaruh dalam pengambilan keputusan ibu untuk menyusui atau tidak menyusui. Pengalaman dalam keluarga ibu tentang menyusui, pengalaman ibu, pengetahuan ibu dan keluarganya tentang manfaat ASI, dan sikap ibu terhadap kehamilannya (diinginkan atau tidak), sikap suami dan keluarga lainnya terhadap pengambilan keputusan untuk menyusui atau tidak. Persepsi ibu tentang dirinya, pandangan ibu tentang payudaranya, penghayatan ibu terhadap ke-ibuan-nya merupakan unsur utama yang menentukan keberhasilan pemberian ASI. Kemampuan ibu untuk segera mandiri dalam pengambilan keputusan juga penting. Apakah hal ini dimungkinkan oleh latar belakang sosial-budaya dan agamanya? Siapa yang lebih menentukan dalam pengambilan keputusan? Apakah dia pro-ASI atau sebaliknya? Latar belakang inilah yang harus dipelajari sebelum memberikan dorongan kepada ibu agar menyusui bayinya (Suradi,2003).